GENGSI
Gengsi, apakah semua orang memilikinya? Ya,tentu!
gengsi adalah sebagian besar dari sifat kita . Apakah kita mempunyai gengsi
yang tinggi? tanyalah pada diri kalian masing-masing. Okey kali aku akan
bercerita tentang gengsi yang ada pada diri kita. Sebut saja namaku Mika aku
berumur 16 tahun. Aku sekarang duduk di kelas 2 SMA.
Ketika aku kelas 2 SMA aku merasakan perubahan yang
drastis yang terjadi pada diriku. Aku dekat dengan seorang cowok. Dia bernama Zaky.
Awalnya aku dan dia masih biasa-biasa saja tapi, lama kelamaan malah menjadi
luar biasa. Awal kedekatan kami adalah saat aku satu kelas dengannya. Aku duduk
satu bangku dengan Vera. Sementara Zaky duduk tepat disamping aku. Awalnya aku
belum mengenal dia, karena kami semua kan anak yang baru naik ke kelas 2 jadi,
teman-teman kami pun berbeda dari teman-teman kelas 1. Namun ada juga beberapa
yang aku kenal. Tapi, saat itu aku belum mengenal Zaky. Dalam hatiku berkata “
Ni orang siapa sih! duduknya di sebelah gue kok diem aja cuek aja, yang lain pada
minta kenalan, ngobrol kek apa basa-basi gitu!” (sedikit kesal). Aku pun sudah
mulai tidak memperdulikannya toh nanti juga kalau dia butuh dia juga akan
dateng sendiri.
Setelah beberapa hari aku jadi anak kelas 2 SMA . Zaky
tiba-tiba bertanya “eh.. siapa sih nama kamu?”
“Ceritanya lo minta kenalan nih? haha” jawabku dengan
bercanda
“Ya engga lah! soalnya di kelas ini yang gue belum gue
kenal cuma nama lo doang!”
“Masa?” (jutek)
Zaky pun pergi menunggalkan kelas..
hahaaa gue tertawa terbahak-bahak ketika gue melihat
muka Zaky kesal. Dan Zaky pun pergi begitu saja, mungkin dia malu kali yaa
haahaaaaa.
Setelah peristiwa itu aku dan Zaky sudah mulai akrab.
Dia mulai nakal dan jail. Tidak hanya itu dia juga sering curhat tentang
pacarnya. Gila aja kalau dia udah curhat tentang pacarnya, masa iya dia curhat
sama gue. Dia gak mikir kali yee bahwa gue ini adalah cewe. Okey tapi nggak
papa. Gue masih setia kok dengerin curhatan dia. Gue juga masih biasa-biasa aja
sama dia. Tapi hal yang nggak bisa gue lupain adalah perhatian dan kebaikan
dia. Gue sempet mikir dia perlakuin gue kayak gini kenapa ya?. Padahal dia udah
punya cewe. Kayaknya dia juga sayang banget sama cewenya. Tapi disisi lain dia
sepertinya sayang juga sama gue. Gue pun udah mulai suka sama dia, tapi gue
berbeda dari cewek-cewek kebanyakan yang mengekspresikan perasaannya kepada
lawan jenisnya. Gue tidak akan pernah mengakuinya sampai dia yang ngomong duluan.
Mugkin karena gue gengsi kali ya. Oke tapi inilah gue.
Ketika di kelas gue lagi ngobrol sama Zaky tiba-tiba
dia panggil gue “sayang” gimana nggak shock gue. Teman-teman yang lain juga
pada dengar. Tapi gue ya gue disaat teman-teman yang lain pada nyorakin gue dan
Zaky.
“Ciyeeeeee.. Zaky dan Mika udah kayak orang pacaran aja”
soraknya teman-teman sekelas dengan serempak
“Ahhh kalian apaan sih ngarang aja” (salting)
“Iya ngawur nih kalian semua, gue kan udah punya cewe”
jelasnya Zaky
“Iya bener banget gila aja gue suka sama Zaky. Ga
mungkin lah!” tegasnya Mika dengan muka yang meyakinkan.
Sebenarnya disaat gue mengeluarkan kata-kata itu bukan
langsung dari hati gue. Apalagi ketika Zaky bilang “gue kan udah punya cewe”
*seeeet seketika perasaan gue hancur. Apa karena gengsi gue yang terlalu besar.
sampai-sampai gue harus mengorbankan perasaan gue sendiri. Tapi, gue tetep
memendam perasaan ini tanpa zaky ketahui. Gue dan Zaky bisa dibilang sahabat
baik, karena gue dan zaky makin hari maikin dekat. Zaky selalu membuat
hari-hari gue berwarna. Zaky selalau bilang sama gue. “Mika lo tau kenapa gue
bisa sayang banget sama lo?”. “Gatau, kenapa emang?”. “Lo Selalu buat hari-hari gue bahagia, ceria, dan pokoknya lo
itu the best banget deh buat gue!” serunya. “haha gue juga sayang banget sama
lo, karena lo adalah sahabat terbaik gue”andai gue bisa jadi pacarnya (dalam
hati gue). “haha dasar nih lo tukang muji-muji gue mulu” candanya.
Gue tahu bahwa Zaky cinta banget sama cewenya. Dan dia
hanya menyayangi gue sebatas sahabat. Tapi itu nggak papa buat gue, karena gue
udah beruntung banget bisa disayangi Zaky dan jadi teman special dia. Tapi
masih ada yang ngeganjel di hati gue karena gue belum mengutarakan perasaan gue
terhadapnya. Gue mau bilang kalau gue itu cinta banget sama lo “ZAKY” tapi, gue
nggak berani bilang itu gue GENGSI. Akhirnya gue harus memendam perasaan ini
sampai Zaky putus dengan cewenya. Nanti gue disangka merusak hubungan orang
lagi, kan gue nggak mau.
Waktu itu liburan semester 2 Minggu. Yang namanya juga
liburan kan nggak masuk sekoah. Dan itu cukup menyiksa gue karena apa? karena
gue nggak bisa ketemu sama temen-temen sekelas gue dan paling special lagi gue
nggak bisa ketemu si dia “ZAKY”. Yang biasa hari-hari gue di sekolah selalu
bersama dia. Gue kangen bercanda sama dia, gue kangen semuanya sama lo. Tapi
sayangnya dia nggak sms-sms gue. Kalau dia nggak sms-sms gue berarti dia nggak
kangen dong sama gue. Yaudah gue juga gamau sms duluan ke dia. Nanti dikira gue
kangen lagi sama dia.
Komentar
Posting Komentar