Antara Persahabatanku dan Dia (Karel)







Aku bernama Lyla. Sekarang aku duduk di kelas 1 SMA (X). Aku mempunyai sahabbat yang sangat baik dan selalu mengerti aku. Dia bernama Nada. Aku berteman dengan dia sejak kelas 2 SMP. Wajar saja jka Nada sudah mengetahui luar dan dalam sifatku. Sampai kriteria cowok yang aku sukai.

Suatu hari ketika Aku dan Nada sedang duduk di taman sekolah. Nada tiba-tiba bertanya kepadaku.
“La, siapa sih cowok yang kamu sukai di sekolah ini?.” tanyanya
“ Loh kok tumben banget kamu nanya seperti itu? memangnya kenapa?” sahutku
“Ya enggak apa-apa aku cuma nanya.” jawabya dengan tersenyum.

Suatu ketika mataku tertuju pada seorang lelaki yng sedang berjalan menuju taman itu. Dalam hatiku berkata “Oh My God betapa manisnya lelaki itu, dari cara jalannya, senyumnya, sampai-sampai aku dibuat terpesona olehnya." Bell masuk berbunyi. Aku, Nada dan teman-teman lainnya masuk kelas. Tapi aku belum tahu kelas aku dimana. Karena hari ini adalah hari pertama pembagian kelas. Dan akhirnya  aku menemukan kelasku. Dan ternyata kelasku berada di sudut pojok utara.

Pada saat aku ingin masuk kelas. Tiba-tiba ada seseorang lelaki yang menabrakku. Aku kaget dan terjatuh, ternyata yang menabrakku adalah cowok yang aku lihat di taman saat bersama Nada. Ya, tepatnya dia adalah cowok yang aku kagumi. Betapa senangnya hatiku ini. Tiba-tiba dia menyulurkan tangannya dan membantuku untuk bangun.
“Kamu tidak apa-apa?.” sahutnya
“Aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja.” (sambil gugup)
“Kelas kamu dimana?”
“Emm… kelasku di sudut pojok utara, di dekat Lab.IPA.”
“Loh! aku juga disitu, kebetulan sekali ya? Ayo! kita masuk kelas!”
“Ayo!” jawabku dengan perasaan berdebar-debar.

Akhirnya aku masuk kelas. Ternyata didalam sudah ada Nada, akupun langsung menghampirinya. Aku langsung duduk di samping Nada. Kalau aku perhatikan wajah Nada tidak seperti biasanya dia terlihat seperti orang yang sedang kesal dan marah. “Nad kamu kenapa?” tanyaku



“Nggak! aku nggak papa!” jawabnya dengn jutek. Nada pun langsung meninggalkan kelas. Aku semakin heran dengan sikapnya yang aneh. Aku berfikir apakah aku punya salah teradapnya. sampai dia melakukan ini terhadapku.

Tiba-tiba datanglah seorang cowok yang menabrakku tadi pagi. Dia bernama Karel. Dia menghampiriku dan meminta maaf atas kejadian tadi pagi. Aku juga sudah memaafkannya sejak awal. Sebagai rasa bersalahnya Karel mengajakku makan di kantin dan tentunya aku tidak menolak dong. Secara kan dia cowok yang aku suka tapi, sayangnya dia tidak tahu bahwa aku suka padanya. Selesai makan aku dan Karel ngobrol-ngobrol. Dia bercerita banyak tentang keluarganya. Karel juga orangnya asik dan lucu, jadi betah deh aku di samping dia.

Ketika aku dan Karel selesai makan. Di jalan aku bertemu dengan Nada. Aku sapa Nada dengan senyuman, ternyata Nada membalasnya dengan memalingkan wajahnya, jujur ketika itu hati aku sakit. Aku bertanya tanya ada apa dengan Nada? kenapa dia seperti menjauh dariku. Aku semakin merasa bersalah padaal aku dan Nada sudah bersahabat kurang lebih 3 tahun.

Bell pulang sekolah berbunyi. Tiba-tiba Karel berhenti di hadapanku dia mengajakku untuk pulang bersamanya. Tapi, kalau aku pikir-pikir ada baiknya juga dari pada aku pulang sendirian. Okelah… aku terima tawaran Karel untuk mengantarku pulang.

Sesampainya di rumah aku nasih kepikiran tentang Nada sahabatku, yang sekarang menjauh dariku. Aku langsung mengambil telefon dan menelfon Nada.
“Hallo nad , ini aku Lyla.” sahutku dengan lembut.
“Ada apa lo telfon-telfon gue?! belum puas lo nyakitin hati gue?! haaah?!!!”
“Apasih nad maksud kamu? aku telfon baik-baik kok malah marah-marah. Aku gak ngerti sama sifat kamu yang sekarang ! kamu bukan nada yang dulu. kamu sombong, judes, jutek, dan gak sopan!”
“Iya, memang ini gue yang sekarang bukan gue yang dulu. Gue kayak gini gara-gara lo tau! lo tau siapa cowok yang gue suka?! gue suka sama Karel sejak dulu dan sekarang dia deket banget sama lo! Karel juga suka sama lo! Puass!!”
“Oke gue minta maaf Nad!” (sambil menangis).

Tut….. tut…………… telfon putus. Nada menutup telfonnya, padahal aku ingin meminta maaf kepada Nada. Dengan situasi yang seperti ini aku semakin bingung terhadap persahabatanku “AKU dan NADA” atau cowok yang aku dan Nada sukai yaitu “KAREL”. Apakah persahabatan yang sudah kubangun selama 3 tahun ini harus hancur cuma karna cowo yang baru ku kenal selama beberapa hari ini. Tentunya aku tidak mau kehilangan sahabat seperti Nada . Tapi, apa daya aku tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya waktulah yang dapat mempersatukan persahabatan antara aku dan Nada. Entah itu dipisahkan atau disatukan . Tetapi yang jelas aku tidak mau mengulanginya lagi, hanya karena cowok yang baru ku kenal beberapa hari aku harus kehilangan sahabat yang sudah ku kenal selama bertahun-tahun.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

dulu hobiku bersepeda tapiiii sekarang????

Wallpaper-walpaper lucu Masha and the Bear

Peran Ahli Gizi dalam Formulasi Makanan